Baldin menuturkan bahwa sepekan terakhir terjadi pengurangan pasokan BBM jenis Solar di Kabupaten Belu. Biasanya 10 Ton per hari dikurangi menjadi hanya 5 Ton per harinya.
Kondisi ini makin diperparah dengan adanya praktik “mafia” BBM di Kabupaten Belu oleh Perusahaan Industri. Diungkapkan bahwa para pengusaha tidak memanfaatkan BBM Industri, tapi Justru menggunakan BBM jenis Solar Bersubsidi.
“Iya memang stok untuk satu minggu ini dibatasi tapi kondisi ini diperparah lagi dengan praktek dimana sejumlah perusahaan di Belu tidak pernah membeli solar industri,” ungkap Baldin kepada awak Media.
Balding menuturkan, untuk stok solar industri di Belu penyedia hanya dilakukan PT. Kuda Laut Timor. Sedangkan solar non subsidi jenis Dexalite hanya ada di SPBU Fatubanao dengan jumlah terbatas.
Pemanfaatan Solar Industri yang disediakan PT. Kuda Laut Timor hanya 15 persen. Menurutnya, hanya ada satu sampai tiga perusahaan saja yang memanfaatkan BBM Industri. Sedangkan ada sejumlah perusahaan besar tidak pernah membeli solar industri. Padahal, jumlah proyek di Belu dengan volume besar cukup banyak.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.