Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Jokowi Ungkap Kunci Kesejahteraan Masyarakat NTT

Avatar photo
IMG 20190520 WA0074

Dikatakan, setelah Provinsi NTT kelimpahan air, maka langkah berikut adalah masyarakat NTT mulai berpikir apa yang harus ditanami. Langkah demi langkah kita mulai memikirkan jalan keluar untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bersama.

Untuk diketahui, Bendungan Rotiklot berada di daerah aliran sungai Rotiklot, dengan panjang sungai 6,41 kilometer dan luas daerah aliran sungai (DAS) 11,69 kilometer persegi. Daya tampung total bendungan ini sebesar 3,30 juta meter kubik, luas genangan 29,91 hektare, dan tampungan efektif 2,33 juta meter kubik.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Bendungan ini bertipe pelimpahan samping dengan lebar pelimpahan 12 meter, panjang saluran 255,59 meter, tinggi bendungan 42, 50 meter, lebar puncak 10 meter, dan panjang puncak 415,82 meter.

Baca Juga :  Munadi Herlambang : Jasa Raharja Sinergi dengan Universitas di Yogyakarta untuk Membudayakan Keselamatan Lalu Lintas

Sesuai data teknis dari Kementerian PUPR, Bendungan Rotiklot bermanfaat untuk penyediaan air lahan irigasi seluas 139 hekta are padi dan 500 hekta are palawija. Manfaat lainnya sebagai pengendalian banjir daerah hilir kawasan Ainiba serta suplai air baku untuk masyarakat dan pelabuhan Atapupu sebesar 40 liter/detik serta sebagai obyek wisata.

Bendungan Rotiklot merupakan salah satu Bendungan dari 49 bendungan yang dibangun dari tahun 2015 sampai tahun 2019. Sebelumnya, groundbreaking Bendungan Rotiklot sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 28 Desember 2015 lalu.

Baca Juga :  Dalam Waktu Kurang dari 24 Jam Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan Muara Rapak Balikpapan

Pembangunan bendungan yang berbatasan langsung dengan Timor Leste ini dikerjakan oleh PT. Nindya Karya (Persero) – PT Universal Suryaprima (KSO) menggunakan dana APBN sebesar Rp 496.970.000.000 dengan target waktu selama 1.110 hari kalender kerja.