“Kita berharap dengan adanya bantuan ini bisa menambah menambah stok untuk guna mengembalikan populasi ternak Babi di Nagekeo yang berkurang” ungkap Bupati.
Kepada anggota kelompok, Bupati berpesan agar senantiasa memperhatikan betul tata laksanakan pemeliharaan baik itu sanitasi kandang maupun pemberian pakan. “Perhatikan betul sanitasi kandang, pakan juga. Kalau kandangnya masih bagus, uang itu untuk beli pakan dulu” saran Bupati.
Erdian Ceria Putra dokter hewan pada Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur mengatakan bahwa bantuan hibah itu sebenarnya disalurkan pada tahun 2022 lalu, akan tetapi baru bisa terealisasikan tahun 2023.
Bantuan hibah tersebut kata Erdian pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya anggota kelompok penerima manfaat.
“Jangan sampai babi bantuan ini dijual atau dipotong tanpa ada alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. Dijual boleh tapi tunggu nanti anakannya” pesan Erdian.
Selain bibit ternak babi, anggota kelompok juga mendapatkan dana stimulus sebesar Rp 3 juta untuk tambahan biaya pembuatan kandang.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.