Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Rohani  

di Malaka Umat Muslim Jadi Contoh Toleransi Umat Beragama

Avatar photo
20190423 160316

“Kita tidak menginginkan terjadinya  hal-hal  yang tidak kita inginkan bersama”, kata Yulianto.

Jalan Salib Hidup itu sendiri dilakukan untuk merenungkan kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus 2000 tahun lebih yang lalu.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Deken Malaka Romo Edmundus Sako, Pr menyalami para haji dan uztad yang mengamankan Jalan Salib Hidup Paskah Umat Katolik 2019 di Betun, Jumat (19/04/2019).

Jalan  Salib ini berawal dan didahului dengan doa bersama di dalam gereja Paroki Betun. Selanjutnya, menempuh rute ruas jalan Toko Kreasi dan bankNTT Cabang Betun. Lalu, memasuki ruas jalan Pasar Ayam Bei Abuk, jalan Pasar Bakateu, belakang SMA Sinar Pancasila, Pasar Desa Kampung Baru, samping Mapolsek Malaka Tengah, pasar lama Wehali, Terminal Betun dan berakhir di Gua Lourdes Tubaki.

Baca Juga :  Nuzulul Qur'an Korem 161/Wira Sakti

Sebelum umat katolik berarak menuju Gua Lourdes Tubaki yang menjadi titik terakhir jalan salib, Romo Edmundus yang adalah Ketua Forum Komunikasi Antarumat Beragama (FKUB) Kabupaten Malaka itu menyalami para haji dan uztad satu demi satu sekalian menyampaikan terimakasih.

Penulis/Editor: Cyriakus Kiik

KOMENTARA ANDA?