Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kementerian Pariwisata Dukung Pengembangan Pariwisata NTT

Avatar photo
20190327 175239

“Saya pikir dalam konsep suistanable tourism (pariwisata berkelanjutan), kalau konservasi menjadi pertimbangan, saya kira banyak orang yang akan terima. Yang paling terekspos oleh Kementerian Pariwisata selain Bali adalah Komodo karena telah menjadi ikon pariwisata NTT,” kata Nia.

Sementara itu, Ketua Tim Kunjungan kerja DPR, Anita Gah dalam sambutannya menjelaskan, tujuan kunjungan kerja DPR adalah untuk mendapatkan data empiris dalam pengambilan kebijakan serta langkah strategis pengembanagan pariwisata di NTT. Khususnya untuk melihat aspek amenitas, aksesibilitas, atraksi dan juga dampak bencana alam bagi pariwisata. Bencana alam merupakan hal yang harus diperhitungkan dalam pengembangan pariwisata.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Pemerintah telah merevisi target perolehan devisa dari pariwisata tahun 2019 dari 20 miliar dollar menjadi 17,6 miliar dollar.

Baca Juga :  Ribuan Massa Menyaksikan Festival Budaya Fulan Fehan

Sementara jumlah kunjungan wismannya tetap ditargetkan 20 juta orang dan wisatawan nusantara sebanya 275 juta perjalanan.

“Revisi ini didasarkan pada pengalaman tahun 2018 di mana kunjungan wisman tidak mencapai target karena faktor bencana alam ini. Banyak negara yang membatalkan perjalananan warganya ke Indonesia karena takut terdampak bencana,” kata Anita.

DPR khususnya Komis X, lanjut Anita sangat mendukung dan mendorong pengembangan pariwisata di Nusa Tenggara Timur.

NTT punya potensi pariwisata yang luar biasa baik alam, budaya maupun wisata baharinya.

Baca Juga :  Kunjungan Wisman ke Nagekeo Tahun 2023 Hanya 77 Orang, Kadis Pariwisata Bilang Begini!

“Kami butuh data-data yang riil pengembangan destinasi pariwisata dari kabupaten/kota.

Kami mengapresiasi kepada pemerintah Provinsi yang lebih fokus untuk meningkatkan pengembangan pariwisata.

Komisi X tidak mau berjanji , tapi kami berkomitmen, NTT jadi salah satu prioritas penganggaran untuk pariwisata tahun 2020,” jelas Anita.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur , Josef A. Nae Soi menegaskan, pemerintah provinsi telah menetapkan pariwisata sebagai prime mover ekonomi NTT.