“Kami di Hanura siap berkerja untuk perubahan Amanatun yang lebih baik,” terang dia.
Refafi Gah, lebih menyoroti bagaimana kader partai harus memahami tentang politik etik, bukan politik pecah belah. Seorang politisi harus rendah hati, tidak sombong, tidak membanggakan diri karena sudah terpilih menjadi Anggota DPRD. Seorang kader harus mampu bangun kembali solidaritas dengan sesama saudara, terus memberikan perhatian untuk masyarakat kecil, yang miskin dan susah.
Sembari mengulangi pepatah usang, Ketua Partai Hanura NTT Refafi Gah, mengingatkan kader partai terpilih “tidak seperti kacang lupa kulitnya”. Kalau kita sombong berarti sama dengan kita menjauhkan persaudaraan antara kita dengan masyarakat, mereka sudah memberi KURSI untuk kita duduk, artinya merekalah yang memberi mandat pada kita.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.