Bupati menyampaikan hal ini karena memang faktanya, di beberapa kesempatan menghadiri acara undangan PAUD baik itu peresmian sekolah maupun wisuda anak, kerap dipertontonkan aksi-aksi tarian orang dewasa yang dilakoni anak.
Mirisnya, tontonan yang tidak semestinya itu, seolah dijadikan hiburan bagi orang tua maupun guru. Konyolnya lagi, bahkan ada orang tua yang dengan bangganya merekam aksi-aksi Erotis anak mereka kemudian memposting di media sosial.
“Aktivitas anak itu bermain, mereka tau saja senang, mau koprol apa itu sudah aktivitas anak. Anak-anak itu hanya nari mereka itu adalah loncat dan lari, bukan timbul goyang-goyang itu bukan mereka punya” tegas Bupati.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.