Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ribuan Massa Menyaksikan Festival Budaya Fulan Fehan

Avatar photo
20191029 101232

Selain para pejabat dari berbagai instansi seperti yang disaksikan Reporter Sisca De Sousa, Ribuan massa dari berbagai penjuru Kabupaten Belu hadir untuk menyaksikan Festival Seni Budaya ini yang setiap diselenggarakan.

Sejarah Singkat Fulan Fehan

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Fulan Fehan Merupakan sebuah lembah di kaki Gunung Lakaan dengan sabana yang sangat luas. Lembah ini berada di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar 26 Km dari Atambua, ibu kota Kabupaten Belu. Potensi yang dimiliki Lembah Fulan Fehan adalah banyak terdapat kuda yang bebas berkeliaran, pohon Kaktus yang tumbuh subur dan hamparan padang sabana yang luasnya tak terjangkau oleh mata. Selain itu tak jauh dari lembah ini ada beberapa objek bersejarah lainnya yang menjadi satu kesatuan paket yang mendukung pesona dan daya tarik objek wisata ini, seperti Benteng Ranu Hitu atau Benteng Lapis Tujuh di puncak Bukit Makes, di sudut lainnya berdiri Gunung Lakaan yang menjulang tinggi, Bukit Batu Maudemu di Desa Maudemu, yang di puncaknya terdapat beberpa peninggalan bersejarah berupa desa dan kuburan-kuburan bangsa Melus. Di ujung Timur lembah ini ada situs bersejarah Kikit Gewen yang Berupa kuburan tua yang sangat sakral, juga dua air terjun berair jernih dan segar yakni Air Terjun Sihata Mauhale di antara Desa Aitoun dan Desa serta Air Terjun Lesu Til di Weluli, Ibu Kota Kecamatan Lamaknen.

Baca Juga :  Gubernur NTT: Ayo Bergerak Maju Membangun Budaya NTT