Menurut dr. Hendrik, ada dua kendala utama dalam mengurus akreditasi rumah sakit. Pertama, waktu. Dikatakan, waktu dalam mengurus akreditasi tak tentu. Bisa enam bulan sampai satu tahun. Kedua, biaya. Untuk mengurus akreditasi membutuhkan biaya yang cukup besar, bisa mencapai miliaran rupiah.
Ketika hal ini diketahui oleh Investor Elias Bouk, dirinya langsung memutuskan untuk lebih baik menutup rumah sakit miliknya itu.
Untuk diketahui, sempat dengan beredarnya rumor ada pertikaian antara Direktur Rumah Sakit dengan Investor. Sang Direktur pun langsung menampik rumor tersebut Menurutnya, sang Investor memilih menutup karena kerugian yang dialaminya, bukan karena ada pertikaian.
“Oh tidak. Kami tidak ada masalah. Kalau investor mundur itu masalahnya karena kerugian yang dialaminya,” elaknya.
Terkait dengan nasib karyawan yang bekerja di RS Sumber Kasih Sejati, dr. Hendrik pun tidak bisa memastikannya. Menurutnya, sesuai dengan kontrak kerja yang sudah dibuat, maka para karyawan akan dibayar selama enam bulan dan akan berakhir pada Bulan Desember 2019 nanti. Akan tetapi, semuanya itu tergantung pada pemilik atau sang investor.
“Nasib Karyawan ini kita sudah buat kontrak kerja. Kontrak kerja itu selama enam bulan. Sekarang kita sudah berjalan tiga bulan. Tiga bulan sisanya mereka harusnya tetap punya hak atau tetap menerima gaji sebagai mana tertera di dalam kontrak itu. Semua itu sangat tergantung pada pemilik (investor, red). Kontrak itu dibuat atas kesepakatan bersama dengan pemilik. Karena itu kita hanya mengeluarkan kontraknya hanya enam bulan saja,” ujarnya.
Reporter: Ricky Anyan
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.