Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Angka Stunting di Nagekeo Meningkat

Avatar photo
1000394635
Kegiatan timbang balita Stunting oleh Tenaga Kesehatan di UPTD Puskesmas Nangaroro, Photo dok: Flobamora-News

Dia menjelaskan, Desa penyumbang stunting terbesar di Kecamatan Nangaroro adalah Pagomogo. Potret stunting dari Desa Pagomogo berdasarkan hasil operasi timbang bulan februari 2024, mengalami kenaikan sebanyak 3 orang Anak, dari 18 anak di tahun 2023 menjadi 21 hasil operasi timbang Februari 2024.

Dokter Fransiska menjelaskan, faktor penyebab masih terkait dengan pola asuh, pola makan, kekurangan air bersih serta penyakit penyerta yang diderita oleh anak tersebut. Penanganan yang kerap dilakukan adalah melaksanakan kunjungan rumah melalui kegiatan PIS PK.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Kami bersama Pemerintah Kecamatan Nangaroro berupaya menggandeng LSM untuk bisa membantu pemerintah dalam mengatasi stunting, seperti PLAN Internasional, agar bisa memperluas area pelayanan menjangkau anak-anak Kita di Desa Pagomogo” ujarnya.

Kerjasama Lintas Sektor

Meski secara keseluruhan Kabupaten Nagekeo mengalami kenaikan jumlah Stunting, akan tetapi ada pula beberapa Kecamatan yang dilaporkan angka stunting menurun. Satu diantaranya adalah Kecamatan Wolowae.

“Memang tidak ada hal yang luar biasa yang kita lakukan, akan tetapi pada prinsipnya kami punya komitmen yang kuat untuk menekan angka Stunting ini. Intinya adalah kerjasama lintas sektor, tidak bisa hanya andalkan teman-teman dari Kesehatan saja” ungkap Camat Wolowae Gerry Koro saat diwawancarai Flobamora-News, Jumat (09/04/2024).

Menurut Gerry, persoalan Stunting ini sebetulnya akar permasalahannya ada lebih kepada pola asuh anak oleh orang tua. Dalam beberapa kasus dia melihat, anak dinyatakan Stunting justeru datang dari keluarga mampu baik secara ekonomi maupun sumberdaya manusia (SDM) orang tuanya.

Begitupun juga asupan nutrisi bagi anak. Pria asal Kampung Dhawe, Kecamatan Mauponggo ini mencontohi Dusun Kaburea, Desa Tendakinde yang notabene masyarakat mayoritas nelayan dengan hasil tangkapan melimpah. Di sana justeru salah satu dusun penyumbang stunting.

“Di Kaburea itu ada satu anak stunting dan setelah kami cek datangi langsung ke rumah ternyata ekonomi orang tuanya mampu, tapi anak ini tidak diurus dengan baik, tinggal dengan omanya sementara orang tua sibuk dengan pekerjaannya” papar Gerry.

Dalam mengentaskan Stunting, Pemerintah Kecamatan Wolowae bersama lintas sektor terutama tenaga kesehatan UPTD Puskesmas Wolowae senantiasa rutin melakukan pendampingan terhadap ibu-ibu hamil, ibu menyusui juga balita Stunting. (***)