Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Ditangkap dan Ditahan Tanpa Bukti, PH Nilai Polres TTS Kriminalisasi Niko Manao

IMG 20230420 WA0110

Setelah saling salam, dan YL (Istri SPS) mempersilahkan dua orang tak dikenal itu untuk duduk. Salah satu dari dua orang tersebut yang masih dalam posisi berdiri lalu mengambil tas plastic dari balik jaket yang dipakainya dan mengeluarkan sebuah amplop tertulis YL (istri SPS), membuka dan mengeluarkan lembar surat dari amplop itu dan memastikan lagi, apakah benar perempuan yang ditemuinya itu adalah YL, dan setelah itu meyerahkan ampolop dan surat tersebut kepada YL.

Setelah itu, orang tersebut menjelaskan, bahwa mereka adalah petugas dari Dinas Peternakan Provinsi NTT. Namanya Jaka bermarga Seran dan temanya bermarga Tobe. Jaka (Bernadus Seran, red) lalu mengatakan kepada YL dan SPS, bahwa surat itu adalah perintah kepada YL dan SPS untuk mengosongkan rumah dan lahan yang mereka tempati. Jaka alias Bernadus Seran itu lalu mengatakan kepada YL dan SPS untuk mengambil barang-barang mereka dan mengosongkan rumah serta pergi dari tempat tersebut.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Karena kaget dan takut, YL pun menyuruh cucunya (14 tahun) pergi membawa surat yang diterima kepada Niko Manao dan menyampaikan, bahwa ada petugas Dinas Peternakan sedang rumah mereka dan memerintahkan untuk angkat barang dan mengosongkan rumah dan lahan malam itu. Rumah Niko Manao berada kurang lebih 100 meter jaraknya dari rumah SPS (ke arah Kolbano). Tak lama kemudian, datanglah Niko Manao sendirian ke rumah SPS. Setelah masuk dan duduk di dalam rumah, Niko Manaopun bertanya kepada kedua orang itu tentang maksud apa mereka datang bertamu malam malam begini?

Baca Juga :  Polda Metro Jaya Dalami Video Ancaman Pembunuhan Terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan

Jaka (Bernadus Seran, red) lalu menjelaskan, bahwa mereka adalah petugas Dinas Peternakan Provinsi NTT yang diperintahkan untuk mengantarkan surat kepada Warga. Dan mereka tidak tahu apa isi surat itu.

Niko Manao lalu mengatakan kepada kedua orang tersebut untuk segera keluar dan pergi dari rumah SPS. Dan rekan Jaka (yang bermarga Tobe, red) pun langsung bangun dari tempat duduknya dan keluar dari dalam rumah SPS. Sedankan Jaka (Bernadus Seran, red) tetap duduk/tidak ikut keluar Bersama rekannya. Melihat itu, rekan Bernadus Seran yang bermarga Tobe, lalu Kembali duduk di tempat duduknya semula. Sementara itu, terdengar dari dalam rumah SPS, suara-suara orang sedang berbicara. SPS dan strinya-YL serta Niko Manao tidak tahu siapa saja yang sedang berbicara di luar rumah. Karena mereka tetap berada di dalam rumah bersama kedua orang petugas dari Dinas Peternakan Provinsi itu. Setelah tidak terdengar lagi suara orang-orang di luar rumah, Niko Manao mengajak orang yang bermarga Tobe itu ke rumahnya.

Baca Juga :  Teguh I Wahyudi : Peran Serta Masyarakat Sangat Penting

Beberapa waktu kemudian setelah tiba di rumahnya Bersama orang yang bermarga Tobe, Niko Manao ditelpon oleh DS dan menginformasikan, bahwa saat dirinya (DS) mendegar suara ribut –ribut di luar rumah SPS, dirinya datang ke rumah SPS dan disana ia bertemu dengan Bernadus Seran alias Jaka di halaman rumah SPS dan membonceng Jaka ke rumahnya (rumah DS, red). Di rumah DS, orang itu (Bernadus Seran alias Jaka, red) mengatakan, pelipisnya ada luka. Nikodemus Manao pun menjawab DS, bahwa selama bertemu dengan kedua orang itu di dalam rumah SPS, keduanya (Bernadus Seran alias Jaka dan temannya yang bermarga Tobe, red) baik-baik dan sehat-sehat saja, tidak ada yang luka. Dan tidak ada satu orang pun yang menyentuh atau melakukan tindak kekerasan terhadap Bernadus Seran dan rekannya.