Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Dua, Tiga, atau Empat  Paslon di Pilpres 2024?

1683541509789

PKB sudah lama merapat ke PS, tapi kedua parpol belum bersama-sama mengumumkan paslon presiden dan capres. PS tampak masih melihat sejumlah kemungkinan untuk merangkul parpol lain dan itu berarti calon wapres bisa berubah, tidak harus dari PKB.

PDI sudah resmi mengumumkan GP. Tanpa ada dukungan parpol lain, PDIP sudah memenuhi presidential threshold untuk mengusung sendiri calon. Hingga tulisan ini diturunkan baru PPP yang sudah menyatakan ikut mengusung GP.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Adakah paslon ketiga? Yang berpeluang menjadi paslon ketiga adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Golkar cukup mendapatkan satu partai saja untuk memenuhi presidential threshold mengusung Airlangga. Pertemuan Airlangga dan Agus Harimurti Yudha (AHY) pekan ini sedikit-banyak nya memberikan sinyal itu.

Baca Juga :  45 Kader 'IMMALA' Siap Pimpin Malaka Kedepan

Lalu adakah paslon keempat? Paslon keempat hanya mungkin jika Nasdem mendapatkan dukungan dari PKS dan Demokrat. Sampai saat ini, ketiga partai belum sepakat dan faktor penyebabnya adalah siapa yang menjadi capres. PKS dan Demokrat ingin menempatkan orang terbaiknya menjadi wakil.

Peluang dua pasangan saja cukup besar. Jika itu terjadi, maka yang akan bertarung adalah GP dan pasangannya vs PS dan pasangannya. Bisa juga pasangan GP-PS atau PS-GP vs ARB dan pasangannya. Inilah yang disebut koalisi besar. Tapi, yang terakhir ini sangat tipis kemungkinan untuk tidak dikatakan tidak mungkin.

Baca Juga :  Hakim Donatus Pertama Daftar ke Perindo, Hence Parera: Biasanya Yang Didahulukan 

Posisi PAN lebih condong ke GP. Namun, posisi calon wapres juga menjadi soal. PAN dalam pertemuan informal sudah menyebutkan nama Erick Thiohir, Menteri BUMN, yang dalam berbagai survei menunjukkan kenaikan elektabilitas yang signifikan.

Dalam sejumlah survei, paslon GP-Erick dan PS-Erick akan selalu menempati posisi teratas. Persaingan untuk menjadi calon wapres sangat ketat. Beda dengan pilpres periode pertama, pada pilpres periode kedua peran calon wapres sangat menentukan.

Seperti kata Presiden Jokowi, siapa paslon presiden dan wapres, sepenuhnya, ada di tangan ketua parpol. Jika tidak mendapatkan parpol pengusung, ARB akan tereliminasi dari kontestasi pilpres. Paslon yang ikut Pilpres —dua atau tiga paslon— adalah “All The President Man”. Namun, itu tadi, “Politics is the art of the possible.” (***)

Baca Juga :  PAN NTT Optimis Semua Caleg Siap Bertarung

Penulis adalah Wartawan senior yang juga tokoh pers Nasional.