Ancaman itu bermaksud memberikan motivasi kepada para Pesepak bola agar tidak malas-malasan dan menghargai orang lain.
“Tolong atlet berdiri. Atlet berdiri, nanti saya sepak. Masa jadi atlet malas… duduk saat gubernur bicara, nanti saya tendang kepala… berdiri! Kamu mau jadi atlet kok malas,” tegasnya.
Selanjutnya Gubernur Laiskodat menjelaskan tentang arti sebuah sportivitas dalam dunia olahraga. Dijelaskan, sportivitas yang dimaksud adalah ketika seorang atlet harus mampu mengakui kekurangannya dan kelemahannya. Atlet juga harus lapang dada mengakui kelebihan dan kekuatan lawan.
“Saya minta kepada semua yang hadir, mau jadi atlet… sportivitas harus dijaga. Apa itu sportivitas? Siap mengakui kelemahan dan kekurangan. Siap mengakui kemampuan dan keahlian lawan. Itu baru sportif. Jangan menang mau… kalah ribut,” jelasnya.
Ditegaskan bahwa bagi tim yang kalah lalu membuat keributan, maka tim tersebut tidak akan diperkenankan untuk ikut dalam turnamen ETMC selanjutnya.
“Yang ribut tidak diperkenankan ikut lagi. Kita bikin untuk yang lain saja. Lu tidak akan ikut lagi,” ujarnya.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.