Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Rencana Putus Kontrak Semua Karyawan, Direktur RS Sumber Kasih Sejati Diadukan ke Nakertrans

Avatar photo
20190923 143811

“Kita masih pelajari dulu. Kalau memang benar, maka kita akan melakukan mediasi pada Rabu nanti setelah saya pulang dari luar kota,” tutur Laurentius.

Terkait dengan nasib karyawan yang bekerja di RS Sumber Kasih Sejati, dr. Hendrik pun tidak bisa memastikannya. Menurutnya, sesuai dengan kontrak kerja yang sudah dibuat, maka para karyawan akan dibayar selama enam bulan dan akan berakhir pada Bulan Desember 2019 nanti. Akan tetapi, semuanya itu tergantung pada pemilik atau sang investor.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Nasib Karyawan ini kita sudah buat kontrak kerja. Kontrak kerja itu selama enam bulan. Sekarang kita sudah berjalan tiga bulan. Tiga bulan sisanya mereka harusnya tetap punya hak atau tetap menerima gaji sebagai mana tertera di dalam kontrak itu. Semua itu sangat tergantung pada pemilik (investor, red). Kontrak itu dibuat atas kesepakatan bersama dengan pemilik. Karena itu kita hanya mengeluarkan kontraknya hanya enam bulan saja,” ujarnya.

Baca Juga :  PT. NK Diduga Gunakan Material Galian C Ilegal

Sebelumnya diberitakan oleh media ini terkait adanya rencana penutupan Rumah Sakit Sumber Kasih Sejati dengan judul, “Belum Genap Empat Bulan Diresmikan, Salah Satu Rumah Sakit di Belu Ini Terancam Ditutup”.

Diberitakan bahwa belum genap bulan diresmikan, Salah satu Rumah Sakit di Kabupaten Belu, Rumah Sakit Sumber Kasih Sejati terancam gulung tikar lantaran sang investor kecewa karena telah mengeluarkan biaya pembangunan begitu besar, namun pemasukan yang didapatnya sangat kecil. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Rumah Sakit Sumber Kasih Sejati, dr. Hendrik Roman Klaran ketika dihubungi media ini pada, Senin (23/9/2019).

Baca Juga :  Bupati Nagekeo Ajak Masyarakat Peduli Anak Berkebutuhan Khusus, Guru Harus Lebih Peka

Dikatakan bahwa pemilik Rumah Sakit Sumber Kasih Sejati Adalah investor. Menurut sang investor, biaya yang dikeluarkannya selama ini sangat besar, namun pemasukan yang didapatnya sangat sedikit. Karena itu, dirinya berencana untuk menutup Rumah Sakit yang beralamat di Jl. Meo baru, Tenukiik RT 009, RW 003, Kelurahan Tenukiik, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, Perbatasan RI-RDTL itu.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pemasukan yang sedikit disebabkan karena Rs Sumber Kasih Sejati belum diperkenankan untuk melayani pasien BPJS. RS Sumber Kasih Sejati hanya diperkenankan untuk melayani pasien umum.

Baca Juga :  Yonif Raider 142/KJ Kenalkan Pilar Batas Negara Kepada Kaum Muda

Untuk diketahui, dengan adanya Program Kesehatan Gratis yang diusung Presiden Joko Widodo, maka hampir seluruh masyarakat Kabupaten Belu telah masuk menjadi anggota BPJS. Hal inilah yang menyebabkan jarang sekali ada pasien umum non BPJS yang dirawat di Rumah Sakit.

“Di Kabupaten Belu, hampir semua masyarakat sudah memiliki BPJS. Jarang sekali ada orang yang mau berobat sebagai pasien umum. Jadi kalau kita diperkenankan untuk melayani pasien BPJS, maka kita bisa memperoleh pemasukan yang banyak. Namun, bila kita hanya melayani pasien umum saja, maka kemungkinan kita bisa bangkrut,” pungkas dr. Hendrik.