Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Valdi Pratama, Bisnis dan Edukasi Pengolahan Kopi Petani

Avatar photo
IMG 20190912 WA0064

Potensi besar kopi dari wilayah Bajawa ini diakui oleh Valdi, tidak kalah dengan kualitas kopi lainnya di Indonesia seperti kopi dari Aceh, Toraja, dan kopi dari daeerah lainnya di Indonesia.

Meski diakui berkualitas, namun potensi besar kopi di tempat ini diakui belum digarap maksimal. Di musim panen, masih banyak sekali kopi yang terbuang sia sia karena terkendala tenaga kerja petik kopi dan infrastruktur jalan yang tidak memadai.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Potensinya luar biasa, rata-rata di sini petani sumber utama penghasilannya adalah kopi dengan kualitas kopi yang tidak kalah dari tempat lain bahkan jauh lebih baik karena tanahnya subur dan jarang menggunakan pupuk kimia sehingga tidak terkontiminasi. Satu petani punya dua hingga tiga kebun kopi, satu kebun petani bisa hasilkan 3 ton gelondongan cherry merah (buah kopi),” ujar Valdi.

Baca Juga :  Juni 2019 21 Kabupaten di Propinsi NTT Cairkan Dana Desa

Petani desa ini, sebut Valdi, memiliki kebun kopi yang kurang terawat karena akses jalan yang susah dilalui. Jalan yang belum diaspal membuat biaya angkut kopi menjadi kendala tersendiri.