Acara berlangsung dalam suasana paskah yang meriah dengan tampilan busana daerah yang dikenakan oleh seluruh peserta. Acara di luar ruangan itu juga diiringi tarian dan nyanyian dalam bahasa dawan.
Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Yusuf Nakmofa,M.Th dalam sambutannya mengatakan, Paskah dimaknai sebagai puncak pengharapan iman. “Melalui paskah ini, kita bisa mendalami peristiwa sengsara Yesus, sebagai puncak pengharapan iman orang kristen. Paskah melalui kebangkitan Yesus Kristus, juga mengangkat pribadi manusia,” ujarnya.
‘Dalam melakukan kegiatan prosesi paskah ini, kita ikut melibatkan umat dari Katolik dan umat muslim. Hal ini dimaksudkan agar kita bisa saling menghormati umat beragama, menjunjung toleransi. Semoga dengan semangat toleransi ini, Tuhan senantiasa menolong dan memberkati kita,” tambahnya.
Gubernur NTT dalam sambutannya mengaku senang dengan kegiatan Prosesi Paskah tersebut. “Kami sebagai tamu sangat senang dengan prosesi ini, karena kegiatan ini mampu menggerakkan masyarakat dalam kesatuan. Ada kekeluargaan di sini, karena melibatkan bukan hanya masyarakat dari umat kristen tetapi juga dari agama yang lain. Kita harus senantiasa menciptakan keharmonisan ini dalam setiap perbedaan,” ucap Viktor.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.