Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Gubernur Viktor Ingatkan Salam Kebangsaan

Avatar photo
20190512 012528

“Dulu, sebelum pemekaran, Amarasi memiliki seorang camat yang sangat luar biasa, namanya Feky Koroh. Dia mampu membuat Amarasi sangat diperhitungkan di NTT, mulai dari pertanian, perkebunan bahkan peternakannya. Sebagai Gubernur saya akan mengembalikan kejayaan Amarasi. Saya tidak mau, kerja saya kalah dari seorang camat. Oleh karena itu, saya minta agar pola pikir dan pola kerja kita tidak boleh biasa-biasa saja. Kebiasaan lama harus segera ditinggalkan. Berpikir *_out off the box_* bekerja, bekerja dan bekerja luar biasa,” sambung VBL.

Beliau juga kembali mengingatkan agar masyarakat tidak lupa menanam marungga. “Tanaman ini sudah dikenal sejak dulu kala, karena khasiatnya yang luar biasa. Saya minta untuk kita terus menanam marungga, apalagi Amarasi adalah daerah tropis dan itu akan sangat cocok. Selain untuk dikonsumsi dan dipasarkan, tanaman marungga dapat kita olah menjadi bahan dasar untuk membuat sabun dan shampo,” kata Viktor.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Saat ini menurut penelitian yang saya buat, rata-rata dalam satu tahun orang NTT menghabiskan kurang lebih tiga triliun rupiah, hanya untuk pemakaian sabun dan shampo. Saya akan terus berupaya agar dalam waktu yang tidak terlalu lama, Nusa Tenggara Timur mampu memproduksi sabun dan shamponya sendiri dengan bahan dasarnya dari marungga. Selain membanggakan, juga mampu meningkatkan PAD kita” sambung mantan anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem ini.

Baca Juga :  Sejak Indonesia Merdeka, Baru Hari ini Terang Benderang di Desa Kakaniuk

Selain marungga, beliau juga menaruh harapan besar agar masyarakat juga menanam pinang. “Orang NTT adalah pemakan pinang nomor satu di Indonesia. Tapi, herannya, pinang yang dikonsumsi itu kurang lebih 60 persennya datang dari Sumatra Barat. Saya sangat menyayangkan karena provinsi kita yang sudah miskin ini, menyumbang ke daerah lain hanya untuk mengonsumsi barang yang sebenarnya mampu kita adakan. Tidak tanggung-tanggung, nominalnya mencapai satu milyar rupiah per hari. Sekali lagi, saya ingatkan kepada masyarakat yang sering mengonsumsi pinang, minimal agar di halaman rumahnya ditanami pohon pinang,” sambung Viktor.

Baca Juga :  Mahasiswa Universitas Karyadarma Adakan Sosialisasi di Kupang Timur

Pada akhir sambutannya, Gubernur mengingatkan kepada semua pihak, baik itu pemerintah, gereja maupun pengusaha agar peduli terhadap hasil bumi dari para petani.