Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Rohani  

Perayaan Wajib 1 Oktober: Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan dan Pelindung Karya Misi

Avatar photo
FB IMG 1569891535149

Demi cita-cita itu, ia melakukan hal-hal kecil dan kewajiban sehari-hari dengan penuh tanggung jawab karena cinta kasihnya yang besar kepada Allah Bapa di surga.

Ia sedih sekali melihat banyak orang menyakiti hati Yesus dengan berbuat dosa dan tidak mau bertobat. Untuk menobatkan orang­orang berdosa itu, ia mempersembahkan dirinya sebagai korban penyilih dosa-dosa.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Ia rajin berdoa dan melakukan tapa bagi semua orang berdosa. Ia juga berdoa bagi para misionaris dan kemajuan Kerajaan Allah di seluruh dunia.

Baca Juga :  To Following Lord is Difficult

Theresia akhirnya menderita sakit paru-paru yang parah. Selama dua tahun lamanya ia menanggung beban penderitaan itu dengan gembira. Penyakit ini kemudian merengut nyawanya pada tanggal 30 September 1897 di Biara Lisieux.

Sebelum menghembuskan nafasnya, ia berjanji untuk menurunkan hujan mawar ke dunia. Janji ini benar terpenuhi karena banyak karunia Allah diberikan kepada semua orang yang berdoa dengan perantaraannya.

Theresia meninggal dunia di usianya yang masih sangat muda, 24 tahun. Ia mewariskan catatan riwayat pribadinya yang ditulis atas permintaan ibu biara: “Kisah suatu Jiwa“. Di dalamnya ia menunjukkan bahwa kesucian hidup dapat dicapai oleh siapa saja, betapa pun rendah, hina, dan biasanya orang itu.

Baca Juga :  Salib Tanda Keselamatan

Caranya ialah melaksanakan pekerjaan-pekerjaan kecil dan tugas sehari-hari dengan penuh cinta kasih yang murni kepada Tuhan.

Theresia adalah seorang Suster Karmelit yang terkenal di Prancis pada abad 20. Pada tahun 1925, ia digelari sebagai “Santa” oleh Paus Pius XI (1922-1939) dan diangkat sebagai “Pelindung Karya Misi Gereja”. Kemudian oleh Paus Pius XII (1939-1958), Theresia diangkat sebagai “Pelindung Prancis”.


Reporter: Ricky Anyan