Pastor yang dihabiskan pada tanggal 1 Oktober 2019 lalu itu menegaskan bahwa belajar untuk hidup karena keberhasilan dalam dunia pendidikan baru dapat diukur saat kita dapat mengolah hidup.
“Selain itu, menghargai sesama, menerima orang lain apa adanya, tidak mengambil hak orang lain, tidak merampas, tidak mencuri untuk mendapatkan keuntungan, tidak menyontek saat mengikuti ujian,” ujarnya.
Dikatakan lebih lanjut, untuk bisa berhasil dalam pendidikan, maka keluarga dan asrama memiliki peran yang sangat penting. Dalam keluarga, seseorang akan dilatih nilai-nilai dasar dalam kehidupan bermasyarakat seperti sopan-santun, saling menghargai, tata krama, dan lain sebagainya. Sedangkan di asrama, kita diajarkan tentang kedisiplinan, kerjasama, toleransi, dan lain sebagainya.
Sementara itu, Romo Kristianus Fallo, Pr selaku Ketua Koordinator Asrama Se-Wilayah Paroki Katedral Atambua di sela-sela Kegiatan kepada Komsos menyebutkan Kegiatan Ziarah ini merupakan bagian dari Program Gerakan Masuk Asrama (Gemar) tingkat Paroki Katedral Atambua.
Tujuan Ziarah ini untuk membina mental dan iman anak, guna menjalin persaudaraan dan membina kreativitas anak lewat acara yang di tampilkan.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.