ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Religi  

Aku Datang Bukan Untuk Membawa DAMAI Melainkan PEDANG

Avatar photo
menjadi muslim yang cerdas

Kejadian, 1:8-22
Matius, 10:34-11:1

BELU, Flobamora-news.com –Sabda Tuhan di atas menggugah kita untuk selalu sadar bahwa damai dan perang merupakan dua situasi hidup yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia.
Ada rumor ini: “mau damai harus berperang atau setelah perang pasti ada perdamaian”.

Scroll kebawah untuk lihat konten
@media (min-width: 350px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } @media (min-width: 500px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } } @media (min-width: 800px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } } IKLAN DISINI
Ingin Punya Website?  Klik Disini!!!

Membaca pernyataan ini, pasti ada konsekwensi-konsekwensinya. Namun, yang pasti bahwa inilah situasi yang terjadi dalam hidup manusia. Sehingga benar apa yang dikatakan Yesus dalam sebuah perumpamaan: hidup itu ibarat gandum dan ilalang. Dimana ada gandum, di situ pasti ada ilalang. Dimana di tanam padi, di situ pasti ada rumput. Tapi tidak sebaliknya.

Karena itu, menjadi jelas bagi kita bahwa ketika kita berusaha menyatakan kebaikan, kebenaran, kedamaian, dan keadilan, maka bersedialah untuk mengalami kesulitan, penderitaan dan aneka persoalan hidup lain.

Inilah yang dialami Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Yesus tahu bahwa ketika Ia mewartakan kerajaan Allah dan membawa misi keselamatan, pasti akan mengalami konflik dengan mereka yang telah mapan dalam situasi (gelap atau jahat atau buruk) tertentu. Karena itu, Yesus menegaskan bahwa Aku datang bukan untuk membawa perdamaian, melainkan pedang.