Wabup Agustinus lagi-lagi tidak protes, dia mengikuti saja hingga akhirnya dirinya dipanggil oleh Bupati Malaka untuk berganti pakaian bersama para bupati dan wakil bupati lainnya.
“Sempat petugas bilang ajudan lewat sebelah, di sini hanya gubernur, wagub dan walikota, bupati/wakil. Setelah dia tahu saya pakai pakaian kebesaran adat Malaka baru dia minta maaf bilang maaf bapa tadi saya lihat orangnya muda dan tampilan biasa jadi saya pikir ajudan,” ungkap Wabup Agustinus.
Wabup Agustinus yang saat itu hendak berangkat kembali ke Kupang, mengatakan, kejadian yang menimpanya merupakan contoh yang tidak perlu terjadi lagi di Kabupaten lain saat mengadakan ETMC. Apalagi, Kalau Flores Timur menjadi tuan rumah ETMC.
Kendati mendapat perlakuan diskriminatif, tapi Wabup telah memaklumi hal yang menimpanya itu. Menurutnya, bisa saja para petugas ini sudah memiliki konsep berpikir bahwa pejabat itu harus berpakaian mahal.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.