ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Kekerasan Terhadap Anggota Pena Batas RI-RDTL Kembali Terulang

Avatar photo
IMG 20190722 WA0131

Belu, Flobamora-news.com – Kekerasan terhadap Anggota Persatuan Jurnalis Belu Perbatasan (Pena Batas) RI-RDTL Kembali Terulang. Terhitung di pertengahan tahun 2019, sudah tiga kejadian menimpa awak Pena Batas.

Pertama dilakukan oleh Panwascam Raihat, Petrus Lelo kepada Ketua Pena Batas Fredrikus Royanto Bau pada saat Pemungutan Suara Ulang di TPS 04, Dusun Fatubelar, Desa Raifatus, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Perbatasan Negara RI-RDTL, Sabtu (27/04/2019).

Scroll kebawah untuk lihat konten
@media (min-width: 350px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } @media (min-width: 500px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } } @media (min-width: 800px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } } IKLAN DISINI
Ingin Punya Website?  Klik Disini!!!

Kejadiannya saat wartawan TimorDaily.com itu berusaha mengambil foto dan video petugas KPPS tersebut. Namun karena berlawanan arah matahari, Jurnalis Fredrikus harus masuk ke dalam tenda (di luar area yang dibatas tali, masih di bagian pinggir luar) agar bisa mengambil foto dan video secara jelas.
Pada saat itulah Ketua Panwascam Raihat Petrus Lelo datang dan dalam jarak sekitar empat sampai lima meter dengan nada suara agak keras langsung melarang saya untuk jangan mengambil gambar di tempat itu. Padahal disaat itu ada juga anggota Panwas lainnya yang mengambil gambar dan berdiri searah dengan wartawan TimorDaily.com itu.