Lanjut Ferdi, penanganan sampah tidak bisa dilakukan secara terpisah tapi masih terintegrasi.
Oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah membangun kerjasama dan partisipasi dari masyarakat untuk menyadari tentang pentingnya lingkungan yang bersih termasuk penanganan sampah.
“Saya selalu mengatakan bahwa jangan melihat sampah sebagai suatu permasalahan tapi sampah juga bisa menjadi potensi yang dapat mendatangkan penerimaan” tambah Ferdi.
Untuk sementara ini, kita sedang menangani sampah B3 ( Bahan Berbahaya Beracun), yang berasal dari 50 rumah sakit dan puskesmas setiap NTT. Kita bekerja sama dengan PT. Semen Kupang untuk melakukan pembakaran sampah B3 khususnya sampah medis yang setiap harinya 1.200 kg.
Sementara itu Lurah Kolhua, Fester Hello saat di jumpai media, kami sangat berterima kasih atas bantuan dan perhatian dari pemerintah mengenai masalah sampah yang berada di kelurahan ini.
Tambah Fester, bahwa soal pengangkutan sampah dari warga ke TPS tidaklah menjadi masalah,tetapi yang menjadi persoalannya adalah dari pihak dinas kebersihan dalam mengangkut sampah dari masing-masing TPS ke TPA yang dapat membuat ricuh. Beliau sangat mengharapkan agar pengangkutan sampah dapat dilakukan 2 kali dalam sehari.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.