Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Olahraga  
Topik : 

Para Caleg Dalam Pusaran Kemelut Askab PSSI Nagekeo

Reporter : Sevrin Editor: Redaksi
IMG 20231022 161541
Sejumlah caleg yang terlibat dalam kemelut Askab PSSI Nagekeo, photo dok: Flobamoranews

Nagekeo, Flobamoranews.com–Kongres Luar Biasa (KLB) Askab PSSI Nagekeo yang diselenggarakan oleh 2/3 klub anggota Askab di aula Polres lama pada Sabtu 21 Oktober 2023 sukses digelar. Claudia Novi secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Askab PSSI Nagekeo menggantikan Natalis Indrayub Mere Yua.

Meski ketua terpilih bukan berlatarbelakang politisi akan tetapi, fakta yang tidak bisa dipungkiri ialah, kemelut Askab PSSI Nagekeo sejak pertama kali bergulir hingga terselenggaranya KLB ada peran besar para politisi yang notabene maju Caleg pada pileg 14 Februari 2024 nanti.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Rangkuman Flobamoranews ada beberapa nama Caleg dari beberapa Partai berbeda baik itu maju DPRD Provinsi maupun Kabupaten di mana mereka memiliki andil dalam sengkarut wajah sepakbola Nagekeo ini.

Perannya pun bervariasi, ada yang pasang badan secara terang-terangan seperti Kanis Laking, ada yang hanya berkomentar di media macam Anton Moti, ada pula sebagai peserta KLB. Bahkan ada juga yang hanya bermain di belakang layar, tiba-tiba muncul sebagai pemimpin sidang.

Mulai dari yang paling senior, kisruh ini berawal dari dualisme Persena yang mana ditengarai akibat surat pemberitahuan seleksi Persena U-17 yang dikeluarkan oleh politisi PDI P Marselinus F. Ajo Bupu. Surat ini yang kemudian membuka tabir jikalau ada dualisme kepengurusan Persena. Ada Persena kubu Sely Ajo sejak 2007 ada pula Persena kubu Askab. Sely Ajo diketahui merupakan Caleg DPRD Nagekeo Dapil lll (Boawae).

Baca Juga :  'Gatot' di Eltari Cup, Dualisme Kepengurusan, Persena Terancam Gagal Ikut Piala Soreatin

“Jadi begini terkait Persena itu saya perlu menyampaikan secara terbuka bahwa keberadaan Persena Nagekeo itu sebelum Askab terbentuk dan saya sebagai ketua Persena itu legal, resmi” tegas Sely Ajo saat diwawancarai Flobamoranews dua pekan lalu.

Di dalam struktur kepengurusan Persena kubu Sely ada Kanis Laking yang dipercayakan menjadi wakil ketua Persena dalam rangka menyukseskan Soeratin-cup Bajawa. Sejak pertama kali kisruh, Kanis disinyalir membangun kekuatan secara masif untuk menggulingkan Indra dari Ketua Askab melalui jalur KLB. Kanis diketahui merupakan Caleg DPRD Nagekeo Dapil 1 asal Partai Golkar.

Di saat kisruh dualisme Askab bergulir, Anton Moti yang menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) Askab merespon. Caleg DPRD Nagekeo Dapil 1 dari Partai Golkar ini bilang KONI ataupun Dinas Pora jangan hanya nonton, harus bisa mediasi kedua kubu yang lagi berseteru ini. “Dinas harus segera ambil sikap, panggil keduanya untuk mediasi sehingga ada titik temunya” ungkap Anton Moti.

Berbeda dengan Anton yang tidak menginginkan KLB Askab, anggota Exco lainya Isidorus Goa justeru menginginkan KLB. “Kalau kita melihat kepengurusan Askab yang sekarang ini, menurut saya tidak masalah kalau KLB” ungkap Dorus di kantor DPRD Nagekeo belum lama ini. Isidorus adalah caleg DPRD Nagekeo Dapil 1 dari Partai Hanura.

Baca Juga :  Hadiri Kejurnas Catur Ke-49, Richard Riwoe Beri Motivasi dan Suport Bagi Atlet Asal NTT

Peran politisi berikutnya ada Yohanes Towa Rema dan Carles Jupa. Meski gerakan membangun konsolidasi pemilik klub untuk melakukan KLB tak terdeteksi, kerjanya senyap macam agen Mossad, tapi hasil jelas, KLB. Dua mantan aktivis PMKRI ini muncul di akhir cerita.

Keduanya didapuk jadi menjadi pemimpin sidang duduk bersebelahan memimpin jalannya kongres. Carles Jupa sebagai pemimpin pegang dengan palu, sementara Yohanes Towa wakil. “Dengan memohon Rahmat Tuhan sidang ini dibuka dengan resmi dan terbuka untuk umum” tok…tok…tok…kata Carles.

Carles Jupa merupakan Caleg DPRD Nagekeo dapil 1 dari Partai Perindo. Pileg 2024 merupakan yang kedua kalinya Ia maju Caleg melalui partai yang sama setelah gagal di Pileg 2019 lalu. Begitupun juga Yohanes Towa Rema yang adalah caleg juga. Dia maju DPRD Nagekeo Dapil 1 melalui Partai Buruh. Awalnya, pria yang akrab disapa Yonas ini bergabung dengan Partai Nasdem, namun entah kenapa pindah ke Partai Buruh. Mungkin terlalu idealis dan selalu beda pendapat dengan Ketua DPC.

Penelusuran Flobamoranews ada pula nama Caleg yang memiliki peran lain, yakni jadi peserta dan ikut menandatangani surat permohonan KLB yang dikirim ke Asprov Senin 24 Oktober pekan lalu. Mereka diantaranya Mohammad Dedi Ingga caleg DPRD Nagekeo Dapil 1 asal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), kemudian Isak Tonga caleg DPRD Nagekeo Dapil 1. Isak maju melalui Partai Nasdem nomor urut 3. Sedangkan Silvester Loye caleg DPRD Provinsi NTT dari Partai Gerindra.

Baca Juga :  Mitos ETMC 2019: Lapangan Besikama Menjadi Momok Bagi Dua Tim Belu

Isak Tonga diketahui merupakan pemilik klub Persen Nilla FC dan Silvester Loye pemilik klub Garuda Yaksa.

Berbeda dengan Isak dan Silvester yang hanya sebatas tandatangan atas nama klub, Lawyer asal Tonggorambang ini justeru dipercayakan menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif mendampingi Kanis Laking, Carles Jupa dan Yohanes Towa Rema.

Saat diwawancarai Flobamoranews mantan aktivis HMI Makasar ini mengatakan bahwa KLB yang dilaksanakan atas inisiatif semua peserta dalam rangka menyelamatkan semrawutnya sepakbola Nagekeo. “Pada prinsipnya kita bergerak pada koridor hukum yang jelas tidak lagi mengangkangi kepentingan-kepentingan pribadi sepakbola kita ini akan amburadul” ungkap Dedi.

Caleg dalam pusaran kemelut Askab juga ada yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN) . Dia adalah Johanes D.B Moni, caleg DPRD Nagekeo Dapil 1 nomor urut 7. Wartawan TVRI lokus Nagekeo ini berada di Persena kubu Indra. Dia dipercayakan sebagai tim media yang akan diberangkatkan ke Bajawa. “Yang dapat undangan ke Soeratin Cup ini kami, surat undangan jelas, mereka jangan mau aneh-aneh” ungkap Doni. (***)