“Inti dari persoalan ini tu Om berawal dari Dinas Pora yang bersama Ketua Persena mengeluarkan suara pemberitahuan seleksi, kalau itu tidak dilakukan berarti tidak terjadi Polemik ini” jelas Indra.
Sejak awal, pria yang dalam beberapa hari terakhir sering meng-upload status terkait Statuta di WhatsApp ini menyampaikan bahwa Ia hanya ingin menjaga marwah Askab sebagai organisasi yang diakui legal hukumnya oleh Negara.
“Kalau dari saya yang pertama jangan melihat saya sebagai Indra lihatlah organisasi ini lihatlah aturan jangan melihat saya sebagai anak, sebagai keponakan. Kalau mereka ada niat, bersurat lah secara resmi, yang saya mau seperti itu, jangan lihat siapa saya” ujar Indra.
Indra mencontohkan kegiatan pelatihan Wasit oleh Dinas Pora beberapa tahun lalu yang mana Dinas menyurati Askab secara resmi dan pelatihan berjalan lancar sesuai mekanisme dan aturan. “Saya heran kenapa urus Persena ini tidak bersurat sama sekali, kita ini kan lembaga yang diakui negara juga, representasi kehadiran PSSI” ujarannya.
Selain Dinas Pora, bagi pihak manapun yang ingin mengurusi Persena diharapkan bisa membangun komunikasi dengan baik. Pihaknya menerima dengan senang hati. “Begitupun mereka (Persena kubu Sely Ajo), siapa yang mau urus Persena sampaikan lah ke saya” ujar Indra memelas.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.