Dirinya menyebutkan realitas bahwa NTT dan Nusra diberikan share untuk nasional cuma 3,05 persen.Jawa 58 persen, Sumatra 21 persen. Walau laju pertumbuhan ekonomi NTT 5,13 persen kata maritje, tapi share untuk ke nasional ke NTT tidak sampai 1 persen. Dengan kesenjangan wilayah yang lebar sehingga bagaimana kita menggerakan mesin ekonomi.
“Prioritas pembangunan nasional saat ini, ada beberapa salah satunya pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman,” ungkap Maritje.
Lanjut dia, Andil BPS menjawabi prioritas pembangunan adalah BPS menyusun IRIO supaya diketahui bahwa membangun NTT perlu diketahui mesin ekonomi tergantung pada provinsi mana.
Kesenjangan ekonomi terjadi, kata Maritje, karena potensi dari suatu wilayah baik SDA mauoun SDM atau lainya, sehingga ada daerah yang berkembang maju ada juga yang tidak berkembang.
Kondisi ini sudah berlangsung sekian tahun,sehingga mendorong pemerintah pusat dibawa Presiden Jokowi, isu kesenjangan perlahan mulai teratasi.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.