Mengenai urgensi diadakannya simulasi gempa ini, Thomas mengatakan gempa bumi kerap terjadi di Indonesia, bahkan sebenarnya hampir tiap hari meski skalanya rendah. Tak terkecuali di Kota Kupang.
“Informasi yang kami terima dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) hampir tiap hari di Indonesia terjadi gempa, salah satunya di Jember. Sementara penduduk ?mencapai sekitar 5 -6 juta jiwa. Maka penting untuk melatih masyarakat bagaimana mereka bisa melakukan evakuasi mandiri jika sewaktu-waktu terjadi gempa,” terang Thomas kepada Flobamora-news, Jum’at (26/4/2019).
Thomas juga mengaku ingin meniru masyarakat Jepang yang memiliki kemampuan untuk melakukan evakuasi mandiri, mengingat di negara itu sering terjadi gempa. Dengan begitu jumlah korban jiwa dapat diminimalisasi.
“Survei di Jepang menunjukkan orang Jepang selamat dari bencana karena kemampuan individu dalam menyelamatkan dirinya sendiri,” tandas Widi.
Selain simulasi evakuasi mandiri dari bencana gempa bumi, simulasi ini juga ditujukan untuk melatih kesigapan masyarakat ketika terjadi bencana lain seperti banjir bandang dan tanah longsor.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.