Juknis itu berupa ada Surat Edaran Gubernur tentang pemberian tambahan serbuk Marungga NTT, dengan perhitungan gizi yang sudah ditentukan.
Dinas Kesehatan Dukcapil Provinsi NTT sudah menyiapkan juknis dan diedarkan kepada 436 Puskesmas dan Dinas Kesehatan di seluruh Kabupaten/Kota di NTT.
“Juga ada pembuatan 8 menu yang sudah dihitung gizinya. 2 menu untuk ibu hamil KEK sebagai contoh dengan makanan lokal, dan 6 menu untuk anak-anak gizi kurang,” jelasnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Kota Kupang yang berhasil menurunkan angka Stunting dari 21,5% ke angka 19,0% atau turun 2,5%.
“Tapi target bapak presiden untuk seluruh pemerintah aprovinsi dan Kabupaten/Kota 14% di tahun 2023 dan pemerintah Provinsi menargetkan 12%. Lebih di bawa itu, lebih baik,” tegasnya.
Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh dalam sambutannya menyampaikan terima kasih terhadap semua pihak, untuk untuk penanganan Stunting juga gizi buruk di Kota Kupang.
“Tolong bapak-bapak RT dan Lurah dicek ibu-ibu hamil siapa saja yang ada di setiap RT supaya bisa diintervensi. Karena kita bisa desain ibu hamil, untuk bisa melahirkan anak-anak yang tingkat kecerdasannya jenius. Kasi makan Kelor saja,” ujar George Hadjoh.
Ia menjelaskan, Kelor adalah tanaman ajaib, dan Menteri Kesehatan sudah mendorong, agar Kelor dari NTT dijadikan bahan penanganan Stunting di Indonesia.
Pj. Wali Kota Kupang mengajak semua pihak baik itu ASN, swasta dan perbankan untuk bekerja sama dan berkolaborasi, guna menangani Stunting di Kota Kupang.
Tetap Terhubung Dengan Kami:
CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.