ads

Scroll Ke bawah untuk melanjutkan

Oecusse dan Sejarah Masuknya Gereja Katolik di Pulau Timor

Avatar photo
IMG 20190619 WA0029 1

OECUSSE, Flobamora-news.com – Seorang ahli sejarah berkebangsaan Inggris, Herbert Butterfield pernah berkata, “lebih dari segala-galanya, kekuatan ingatan historislah yang telah mampu mengikatkan orang Israel bersama sebagai suatu bangsa”.

Pernyataan ini memiliki makna bahwa sejarah itu bukanlah suatu peristiwa masa lalu semata. Bukan pula suatu memori untuk sekedar dilihat di saat-saat tertentu. Tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan itu sendiri.

Scroll kebawah untuk lihat konten
@media (min-width: 350px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } @media (min-width: 500px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } } @media (min-width: 800px) { .infeed { height: 600px; width:300px; } } IKLAN DISINI
Ingin Punya Website?  Klik Disini!!!

Dia mengikat ketiga patahan waktu yaitu masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Ikatan itu semakin kental dan kuat ketika Yahwe yang mereka imani berperan penting menentukan arah kehidupan mereka.
Kepercayaan ini yang membuat orang Israel yakin bahwa mereka itu satu bersama Yahwe sejak awal, sekarang, dan akan tetap satu di masa yang akan datang.

Demikian juga sejarah Gereja Katolik Pulau Timor. Kita tidak hanya sekedar menelusuri ketiga patahan waktu yang ada, atau sekedar menulis kembali setiap peristiwa yang terjadi, tetapi adalah sejarah keselamatan Allah sendiri yang dibawa oleh para nabi modern yaitu para misionaris mulai dari Imam-imam Dominikan, OFM, Salib Suci, Imam-imam Projo Belanda, Yesuit, dan SVD.